Awalan

Tiada Yang Salah. Hanya Aku Manusia Bodoh

Selasa, 16 April 2013

UNAS GAK JELAS?


Unas Gak jelas? Itu udah biasa. Bahkan gue udah prediksi sejak 4 Tahun yang lalu kalau UNAS ke depan akan kacau. Gak percaya? Bisa buka link http://www.facebook.com/notes/arko-setiyo-prabowo/universitas-mana-yang-terbaik-kontribusi-politiknya-/190034350628?comment_id=26133004&notif_t=comment_mention itu tuh gue prediksi “gak sengaja dari mbanyol” kalau UNAS bakal gak jelas. Thanks For Vela yang sudah ngingetin gue hehehe..

Dari segi efektifitasnya, apapun itu bentuknya EBTANAS,EBTA,UNAS,UN dan entah akan dimodifikasi menjadi NAS NAS apalagi pokoknya jangan film PaNAS aja maka Ujian itu akan menciptakan rasa ketakutan dalam diri siswa. Gampangnya gini aja, kita dibiasakan di kotak-kotak kan menjadi mesin penjawab soal. Setiap hari di gelontor soal semacam sapi gelonggongan yang di paksa minum air. Dan tiba saatnya kita di beri pilihan :

LULUS ATAU ENGGAK

Yang di otak para siswa akan diterjemahkan menjadi banyak tafsir seperti :

LULUS LALU NIKAH ATAU ENGGAK LALU BUNUH DIRI

LULUS LALU KONVOY ATAU ENGGAK LALU NANGIS HISTERIS

LULUS LALU CORET CORET BAJU MACAM SENIMAN LABIL ATAU ENGGAK LALU NIKAH MASAL

Dan berbagai macam tafsir lainnya.

UNAS membunuh kreatifitas siswa. Maksudnya mungkin bagus, STANDARISASI KEMAMPUAN. Tapi apakah adil?

Saudara kita yang jauh di Timur atau bahkan pedalaman yang “mungkin” kurang fasilitas dan guru dalam belajar diberi bobot soal yang sama dengan mereka anak kota yang segala nya ada. Secara intelijensi gue berani bilang kalo semua anak Indonesia itu cerdas kok. Bukti? Banyak diantara adik-adik kita yang menang lomba Olimpiade, banyak dari rekan mahasiswa yang jadi penemu teknologi yang canggih dan banyak diantara pejabat kita yang korupsi (Korupsi itu harus cerdas loh, kalo gak cerdas itu namanya  maling ayam).

Lalu, UNAS untuk apa? Yap tentu saja untuk formalitas belaka. Ujung-ujungnya gak jelas seperti sekarang. Soal datang terlambat, apa harus diberi EM KAPSUL biar lancar dan gak datang terlambat? Banyak Kunci yang bochoor bochoor bochoor *Kok jadi iklan? Dan gue berharap seandainya soal UNAS itu emang telat, para pengawas gak inisiatif buat gugurin Ujian. Semacam Aborsi sepihak.

Solusi nya apa? Iya dong masak gue ngritik gak kasih solusi. Banyak. Salah satunya bisa dimodelkan semacam skripsi gitu. Siswa bikin paper tentang mata pelajaran yang biasanya di UNAS kan. Di seminarkan dan di sidangkan. Selain menambah wawasan siswa, hal ini juga akan memicu kreatifitas. Tentu saja kehadiran guru penguji akan mutlak diperlukan. Enak kan? Bebas cemas dan bebas khawatir.

Yang jelas pas gue ambil skripsi dan mau sidang, gue gak ngadain istighosah, nangis massal ataupun jampi-jampi pensil 2B biar bisa ngisi jawaban yang bener. Terkadang ketakutan membuat diri kita jauh dari normal dan jauh dari rasionalitas. F*CK UNAS! BURN IT!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar