Mata itu seperti kilatan. Tak pernah aku melihat sepasang
mata yang tajam seperti itu. Dia wanita yang sudah lama aku kenal. Alam bawah
sadarku sungguh mengaguminya. Tapi tidak dengan otakku yang terbatas. Bagaikan
perputaran planet yang teratur maka perasaan ini semakin lama mengalami
revolusi satu putaran!
Aku menyangkal perasaan ini. Berlian. Itulah nama yang aku
berikan padanya. Nama aslinya?Ah itu tidak penting. Bila aku harus
mendeskripsikan semua keindahan yang ada pada dirinya maka aku akan memilih
diam karena sangat banyak. Dia membuatku tak atheis. Aku percaya Tuhan! Hanya Tuhan
yang bisa menciptakan wanita seindah Berlian. Tidak mungkin sebuah teori
kebetulan yang digagas oleh Darwin bahwa alam semesta muncul karena ketidak
sengaja-an bisa menciptakan sosok malakut bidadari seperti Berlian.
Senyumnya yang ditujukan padaku akan membuat jantungku
hilang. Rasanya seperti ditarik ke langit. Aku menyebut senyum dan mata nya
adalah pembunuh. Pembunuh waktu. Seperti waktu malaikat yang 1 hari disana sama
seperti 50.000 Tahun di waktu Manusia. Saat aku bersama berlian maka waktu akan
terasa singkat. Seharian?Dua Hari?Akan terasa cepat.
Maka ketika banyak penjahat disana yang memperebutkan
Berlian aku tidak kaget. Aku sadar bahwa perhiasan cantik seperti dirimu adalah
idaman lelaki. Kamu cantik dan wawasanmu pintar. Tingkahmu lucu dan anggun
secara bersamaan.
Laki-laki lain adalah PENYAMUN!
Laki-laki lain adalah PENJAHAT!
Laki –laki lain adalah PERAMPOK!
Aku yang akan menjagamu Berlian. Percaya padaku. Hatimu akan
aman bersamaku. Ketika Berlian menjadi milikku maka tak penting lagi bumi dan
isinya. Bukan aku bukan sombong. Aku juga tak melebihkan cintaku pada Berlian
melebihi Cintaku pada Sang Pencipta. Aku pun memohon pada Tuhan :
“Ya Allah. Semoga Berlian tak kehilangan sinarnya di
tanganku. Aku akan menjaganya hingga Kau menghentikan waktu bagi kami berdua”.
Berlian. Kau bukan perhiasan tapi kau adalah arti keindahan
itu sendiri.
-PENJAGAMU-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar