Indah memang bersinar. Dia wanita yang unik. Saat SD, dia yang melindungiku dari geng yang suka mem "bully". Indah itu tomboy tapi aku suka dia. Aneh memang. Disaat anak lain menjauhi dan memandang dia sebagai monster, aku malah mengaguminya. Sebagai selayaknya seorang tomboy, main futsal,basket dan bentuk olahraga lain harusnya menjadi keahlian. Indah hebat dalam hal itu semua. Dia sangat "sporty" seperti seharusnya.
Sering aku memikirkan wajah Indah. Membayangkan memeluknya, menciumnya dan menjadi kekasihnya. Oh Indah, kamu sungguh seindah namamu. Setiap hari tak pernah sekalipun aku tak teringat padamu. Saat keringat keluar melalui sela kulitnya yang halus, aku ingin mengusapnya dengan tanganku. Semangat belajarku tumbuh karena aku duduk sebangku dengan Indah. Aku ingin terlihat pintar dan menarik di matanya. Saat itu aku tak pernah berani menyatakan cinta ini kepada pujaaanku hingga hari kelulusan. OH Indah!
Aku tak tahu bagaimana kabarnya sekarang. Terakhir kami kontak adalah saat pendaftaran SMP. Dan..betapa terkejutnya aku saat reuni SD diadakan. Umur kami sudah mencapai kepala 3. Menghadiri acara reuni ini, tentu saja aku mengajak anak dan pasanganku turut serta. Tak kusia-siakan acara tersebut, mengingat aku bisa menemui sahabat sekaligus cinta monyetku dulu. Indah.
"Indah, masih ingatkah kamu padaku?" sapaku kepada sosok yang amat kukenal.
"HEY! Gimana kabarmu" jawab Indah dengan ramah.
Lalu kami bercerita, tertawa akan kenangan masa lalu yang konyol. Ah, aku rasanya ingin kembali ke masa itu. Namun itu tak mungkin karena aku memiliki keluarga yang amat kusayang melebihi apapun.
"Kamu tau gak? dulu aku naksir ama kamu. Cuma rasanya kok aneh ya haha" Celoteh Indah dengan tawa khas
"Sama dong kalo gitu" Jawabku sambil menahan tawa
Ternyata Indah menyimpan rasa yang sama denganku. Yah memang cinta punya misterinya sendiri. Kadang Tuhan menyimpan atau malah menahan misteri cinta hingga tak pernah terungkap. Aku tak boleh lama terbuai, Indah kini juga memiliki keluarga sendiri. Anak nya sungguh lucu, mirip Indah. Suaminya juga tampan. Ah aku turut bahagia. Keasyikan kami pun berakhir saat panitia reuni SD "DHARMA WANITA" mengumumkan ungkapan terima kasih atas partisipasi kepada para alumnus. Terus terang panitia reuni ini hebat mengingat mereka semua perempuan yang tentunya punya kesibukan masing-masing.
"Mama, ayo pulang" Anakku merengek sambil memegang tanganku.
Suamiku pun sudah memberi isyarat agar kami meninggalkan ruangan acara. Aku lantas meminta izin suami untuk berpamitan dengan Indah. Selamat tinggal Indah, cinta kita tak mungkin hidup. Kita harus membunuhnya karena bahkan Tuhan pun akan melaknat kita bilamana kita menuruti nafsu kita yang tak wajar ini. Syukurlah kita sekarang memiliki kehidupan yang normal dan Bahagia. Biarlah cinta kita bersemi menjadi cinta seorang sahabat dan saudara. Aku cinta kamu Indah. Tetaplah seindah namamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar